Minggu, 31 Maret 2019

Ini Rajab. Waktunya Sibuk Taat, Bukan Debat


Beberapa hari ini ada banyak pertanyaan masuk seputar Rajab. Baik itu di grup WA atau via japri ke saya.
Sebagian besar pertanyaan soal kesahihan beberapa hadits yang beredar seputar keutamaan Rajab. Juga seputar apakah puasa Rajab dan doa Rajab tertolak? Apa amalan yang dilakukan di bulan Rajab?
Bismillah, semoga yang saya share ini Allah ridhoi dan bisa bermanfaat.
Bulan Rajab termasuk bulan haram. Dimana umat muslim dianjurkan meninggalkan maksiat dan mdmperbanyak amal shalih.
Bahkan khusus Rajab dan Sya'ban, para ulama salafus shalih (ulama terdahulu) mengistimewakannya sebagai bagian dari persiapan Ramadhan.
Berkata Al-Imam Al-Hafidh Zainuddin Abul Faraj Abdur Rahman bin Ahmad bin Rajab Al-Hambali Ad-Dimasyqi rahimahullah (wafat 795 Hijriyyah):
“Bulan Rajab adalah kunci bulan-bulan kebaikan dan keberkahan;
Berkata Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi rahimahullah:
"Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, bulan Sya'ban adalah bulan menyirami tanaman tersebut, dan bulan Ramadhan adalah bulan panen tanaman tersebut "
Beliau (Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi rahimahullah) juga mengatakan:
"Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, perumpamaan bulan Sya'ban seperti awan, sedangkan perumpamaan bulan Ramadhan adalah seperti hujan".
Sebagian ulama berkata:
"Tahun itu ibarat pohon dan bulan Rajab adalah masa bersemainya dedaunan, bulan Sya'ban masa berbuah, sedangkan bulan Ramadhan adalah masa memanen, dan orang-orang mukmin itu adalah yang akan memanennya".
Sungguh pantas bagi siapa saja yang telah menghitamkan catatan amalnya dengan dosa-dosa, untuk memutihkannya dengan bertaubat pada bulan (Rajab) ini. Dan bagi siapa saja yang telah menyia-nyiakan umurnya dengan menganggur (berbuat apa saja yang tidak bermanfaat), untuk memanfaatkan usianya yang masih tersisa (dengan mengerjakan amal kebaikan) dalam bulan (Rajab) ini.
[Kitab 'Latho'iful Ma'arif' karya Al-Hafidh Ibnu Rajab rahimahullah hlm 234]
Diantara amalan2 yang biasa diamalkan oleh Salafunas salih di bulan Rajab dan Sya'ban adalah memperbanyak membaca Alquran, memperbanyak sedekah, juga memperbanyak puasa.
Sufyan Ats Tsauri mengatakan, ”Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.”
Bahkan Ibnu ’Umar, Al Hasan Al Bashri dan Abu Ishaq As Sa’ibi melakukan puasa pada seluruh bulan haram, bukan hanya bulan Rajab atau salah satu dari bulan haram lainnya. ( Latha-if Al Ma’arif, 214)
Mengenai hadits-hadits keutamaan Rajab yang ramai beredar, juga mengenai doa :
[اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
Ya Allah berilah kami keberkahan pada bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan]
Maka pendapat yang saya fahami :
1. Jika hadits tentang keutamaan Rajab itu palsu, kita haram meyakininya. Tak perlu diamalakan ataupun disebarkan.
Jika haditsnya dha'if, banyak ulama hadits membolehkan pemakaian hadits dha'if dalam hal keutamaan amal (Lihat kitab Taysir Musthalah al-Hadits)
2. Soal doa yang masyhur di atas, yang saya yakini haditsnya dhaif. Namun dalam urusan berdoa, para ulama membolehkan kita berdoa dengan doa yang dha'if, doa yang tak diajarkan nabi, bahkan berdoa sesuai hati nurani. Ini hukumnya mubah. Dengan catatan, doa di atas tidak diyakini sebagai doa nabi. Jadi untuk doa, tak semua doa yang status haditsnya dhoif atau doa yangbukan berasal dari nabi, jadi bid'ah atau tertolak ya 😁
Alhamdulillah, Rajab datang. Semoga Allah menolong kita untuk beramal shalih dan menyampaikan kita pada bulan Ramadhan yang mulia.
Selamat meraih keberkahan bulan haram ini. Mari menyibukkan diri dalam ketaatan, bukan bersibuk dalam perbedaan pendapat dalam hal yang ijtihadiy. Uhibbukum fillah 😊
Allahu a'lam
Ukhtukum fillah, Wardah Abeedah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar